Archive for Agustus 2020
MATERI PELUANG
By : watrasmkKelas / Semester : XII /1
Materi Pokok :kaidah
pencacahan, permutasi dan kombinasi
Alokasi Waktu : 8 JP
Kompetensi Dasar : 1.1 Menerapkan
kaidah pencacahan, permutasi dan kombinasi
Tujuan
Pembelajaran
1.1.1 |
Melalui telaah buku teks, peserta didik dapat mengidentifikasi kaidah
pencacahan, permutasi, dan kombinasi dengan benar dan teliti |
|
Melalui telaah buku teks, peserta didik dapat menerapkan kaidah
pencacahan, permutasi, dan kombinasi dengan benar dan teliti |
Contoh :
jalur transportasi dari kota A ke kota B atau melalui kota C ke kota Z
dapat digambarkan dengan menggunakan diagram pohon
Berapa jalur dapat terpilih untuk bepergian dari kota A ke kota D?
Jawab:
Banyak jalur dapat ditempuh 8 jalur.
1.
Aturan pengisian tempat (filling Slots)
Contoh:
Berapa banyak cara untuk memilih 3
pengurus OSIS yang terdiri dari ketua, sekretaris, dan bendahara dari 8 orang
siswa?
8 |
7 |
6 |
Ketua sekteraris bendahara
2.
Aturan perkalian dan penjumlahan
Jika suatu proses terdiri atas k tahap,
n1 = banyaknya cara melakukan tahap ke-1
n2 = banyaknya cara melakukan tahap ke-2
.
.
.
n(k-1) = banyaknya cara melakukan tahap ke (k-1)
nk = banyaknya cara melakukan tahap ke k
maka banyaknya cara melakukan k tahap dari proses itu adalah n1
x n2 x n3 x ...xnk.
Dari diagram pohon diperoleh:
Jalur ABZ = 3x2 = 6
Jalur ACZ = 2x1 = 2
Jika dijumlahkan maka jalur AZ 6+2 pilihan = 8 pilihan. Jadi terdapat 8 pilihan jalur dari kota A ke kota Z
Jadi kejadian pertama dapat terjadi dengan
n1cara yang berbeda, kejadian kedua dapat terjadi dalam n2cara
yang berbeda dan kejadian ketiga dapat terjadi dengan n3 cara yang
berbeda, dan seterusnya, maka seluruh kejadian tersebut dapat terjadi dalam: n1x
n2 x n3 x ... cara yang berbeda |
Aturan ini disebut sebagai aturan pengisian tempat dan sering Disebut sebagai kaidah dasar membilang atau kaidah perkalian.
Jika n adalah bilangan bulat positif,
maka perkalian bilangan bulat positif dari 1 sampai dengan n dinamakan n
faktorial, ditulis n!, yaitu n! = n(n-1) (n-2) ...3.2.1
0! = 1
Contoh:
C. Permutasi
Susunan yang mungkin dari unsur-unsur
yang berbeda dengan memperhatikan urutannya disebut permutasi.
Secara umum, jika dari sebanyak n unsur
dipilih r unsur, dicari permutasinya, dengan n ≥ r, maka banyaknya permutasi
dari n unsur berbeda yangdiambil r unsur adalah:
n P
r = n(n-1) (n-2) ... (n-r+1) =
Contoh:
a. 3! x 5P2 = 3
b. dari tiga orang pimpinan suatu
perusahaan yaitu andi, Budi, Cecep akan dipilih seorang manager dan wakil
manajer. Berapa alternatif kedua contoh tersebut mrnduduki jabatan-jabatan itu?
Atau 3P2
=
a.
Permutasi n unsur
Susunan atau
urutan dari n unsur disebut permutasi n unsur dan dinotasikan dengan P(n, n).
P(n, n)
Contoh:
Berapakah
banyaknya permutasi yang mungkin dari angka 1, 2, dan 3 yang dapat dibentuk?
Penyelesaian:
Permasalahan
tersebut merupakan permutasi n unsur
P(3, 3) = 3! = 3
.2.1 = 6
b.
Permutasi r unsur dari n unsur yang
berbeda
Misalkan ada n
unsur yang berbeda, setiap penyusunan r unsur dari n unsur dengan memperhatikan
urutan penyusunan disebut permutasi r unsur dari n unsur dan dinotasikan dengan
P(n,r) atau nPr
Misalkan ada 4
huruf A, B, C, D. Akan disusun permutasi dua huruf dari empat huruf. Susunan
huruf-huruf yang mungkin adalah
AB BA CA DA
AC BC CB DB
AD BD CD DC
Ternyata
berdasarkan huruf-huruf pertama terdapat 4 permutasi. Berdasarkan huruf
kedua(II) terdapat 4 permutasi. Jadi banyaknya permutasi keseluruhan adalah 4x3
= 12 permutasi.
c. Permutasi beberapa unsur yang sama
Perhatikan
unsur-unsur huruf yang membentuk kata MATEMATIKA. Permutasi dari susunan
huruf-huruf ini akanmembentuk kata-kata berulang.
Jika unsur pertama
muncul adalah n1 buah, unsur kedua muncul adalah n2 buah, dan seterusnya sampai
unsur ke k maka diperoleh permutasi r unsur dari n2, n2,..., nk unsur adalah:
Contoh:
Banyaknya susunan
yang berbeda yang dapat dibentuk dari kata “MATEMATIKA”
Jawab:
Jumlah huruf 10
buah
n1 = banyaknya
huruf M = 2
n2 = banyaknya
huruf A = 3
n3 = banyaknya
huruf T = 2
maka banyaknya
susunan yang berbeda adalah
d. Permutasi siklis (lingkaran)
Adalah permutasi
berupa penyusunan unsur dalam bentuk lingkaran
P(n, o) = (n-1)!
Contoh:
Dengan berapa cara
4 pohon dapat ditanam secara melingkar?
Jawab:
Unsur berbeda
sebanyak n=4, maka (n-1) ! = (4-1)! = 3! = 6 susunan
D.
Kombinasi
Susunan yang mungkin dari beberapa
unsur yang tidak memperhatikan
urutannya.
Secara umum
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : XII /1
Materi Pokok :Peluang
kejadian
Kompetensi Dasar : 1.2 Memecahkan
masalah peluang suatu kejadian
I.
TUJUAN
PEMBELAJARAN
1.2.1 |
Melalui telaah buku teks, peserta didik dapat menyatakan kejadian dan
ruang sampel suatu kejadian dengan tepat |
1.2.2 |
Melalui telaah buku teks, peserta didik dapat menghitung frekuensi
harapan suatu kejadian dengan cermat |
1.2.3 |
Melalui telaah buku teks, peserta didik dapat menghitung peluang suatu
kejadian saling lepas dan peluang kejadian saling bebas dengan menggunakan
rumus dengan cermat dan teliti |
1.2 4 |
Melalui telaah buku teks, peserta didik dapat memecahkan masalah peluang
suatu kejadian dalam kehidupan sehari-hari dengan tepat |
MATERI PELAJARAN
A.
Kejadian
Dari suatu percobaan akan diperoleh
hasil dari percobaan itu. Hasil dari percobaan disebut kejadian. Kejadian yang
tidak mungkin terjadi disebut sebagai kejadian mustahil dan kejadian yang bisa
terjadi disebut kejadian yang pasti.
B.
Ruang sampel
Himpunan dari seluruh kejadian yang
merupakan semua hasil yang mungkin dari suatu percobaan disebut ruang sampel.
Contoh:
Percobaan mengambil secara acak sebuah
kelereng dari 5 kelereng yang ada masing-masing berwarna merah, hitam, biru,
kuning, dan putih.
Kejadiannya:
·
Terambilnya kelereng putih (P)
·
Terambilnya kelereng kuning (K)
·
Terambilnya kelereng biru (B)
·
Terambilnya kelereng hitam (H)
·
Terambilnya kelereng merah (M)
·
Ruang sampel {P, K, B, H, M}
C. Peluang suatu kejadian
Jika suatu kejadian A dapat terjadi
dengan n cara dari keseluruhan percobaan S cara dengan kemungkinan yang sama,
maka peluang kejadian A dapat ditentukan :
D. Kisaran nilai peluang
E.
Frekuensi harapan suatu kejadian
F. Peluang kejadian majemuk
1)
Kejadian saling lepas (saling asing)
Kejadian A dan B dikatakan saling lepas
jika kejadian A dan B tidak dapat terjadi bersamaan.
Kejadian saling lepas juga diartikan
jika kejadian a sudah terjadi, maka kejadian B tidak mungkin terjadi. Sehingga
kedua kejadian tidak saling beririsan atau A
Peluang dua kejadian saling lepas
adalah:
P(A atau B) = P(A
Contoh:
Dua buah dadu dilempar secara serempak.
Berapakah peluang munculnya mata dadu yang berjumlah 6 atau 10?
2) Kejadian saling bebas
Kejadian A dan B dikatakan dua kejadian
saling bebas bila kejadian A tidak mempengaruhi terjadinya kejadian B, maka
peluang dua kejadian saling bebas adalah:
P(A
Dalam sebuah kotak terdapat 4 kelereng
berwarna merah dan 5 kelereng berwarna putih. Berapakah peluang terambilnya dua
kelereng berwarna putih dengan cara mengambil satu persatu dengan pengembalian?
penyelesaian:
misal:
A adalah kejadian terambilnya kelereng
putih
B adalah kejadian terambilnya kelereng
putih setelah pengembalian
n(S) adalah jumlah kelereng dalam
kotak, maka n(S) = 9